Mengidentifikasi Luka Batin lewat Buku ”Yang Belum Usai” karya Tim PijarPsikologi
Jujur sebenarnya, pada saat membaca buku berjudul “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin” saya merasa takjub dengan narasi yang cukup solutif dalam pernyataan yang disampaikan dan bahasanya juga tidak terlalu rumit. Buku ini berjumlah 187 halaman yang terdiri dari 4 bagian yang mana menjelaskan Luka Batin, Melepaskan Pola Lama, Menyembuhkan Luka Batin, dan Mencintai Diri Apa Adanya secara meluas dan menyajikan definisi dari apa itu luka batin? Bagaimana cara mengidentifikasinya? Dan bagaimana cara perjalanan untuk pulih dari luka batin.
Di samping itu juga buku ini menyampaikan berdasarkan fakta. berbagai istilah ilmu psikologi yang awalnya saya tidak ketahui menjadi memahami arti dari istilah tersebut dan menambah wawasan saya tentang luka batin. Buku ini merupakan kompilasi esai penulis penulis pijar psikologi mengenai luka batin. Penulis penulis artikel dalam buku ini ingin mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan luka batin.
Kita perlu terbiasa mendengar, membaca, dan membicarakan luka batin agar luka tersebut bisa benar benar kita rawat dan kita sembuhkan. Buku ini juga mempunyai tujuan untuk membumikan pembicaraan mengenai luka batin selayaknya pembicaraan mengenai luka fisik saat kita terjatuh ketika menaiki sepeda. Sangat cocok untuk pada zaman ini sedang marak marak orang membicarakan tentang isu kesehatan mental terutama pada Gen Z dan millenial karena kemajuan perkembangan teknologi informasi yang ada.
Isu kesehatan mental yang dialami anak muda disebabkan oleh stres yang mereka alami di tempat kerja, akademik, keluarga, atau sosial membuat mereka tertekan dan merasa ada yang salah dengan kesehatan mental mereka. Namun, agar tidak asal memberi justifikasi pada diri sendiri, ada baiknya mencari tahu dengan membaca banyak referensi sebelum buru-buru self diagnosed. Buku Yang Belum Usai, yang ditulis oleh beberapa penulis dan diterbitkan oleh Pijar Psikologi, merupakan referensi yang sederhana dan dapat diakses oleh semua orang.
Buku ini membahas luka batin dan pengobatannya. Mungkin ada di antara kita yang secara psikologis menganggap diri kita normal. mengatasi kesulitan saat dewasa.
Hal-hal seperti ini sangat umum. Trauma, luka dasar, pekerjaan yang belum selesai, dan lainnya adalah beberapa contoh luka batin sendiri, yang juga dijelaskan dalam buku dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam seperti saya. Sangat penting untuk mengetahui jenis luka batin kita.
Dalam buku Pijar Psikologi, pembahasan tentang luka batin akan membahas pola asuh orang tua, karena pola asuh adalah sumber dari luka batin seseorang. Bagaimana ucapan dan perilaku seseorang dapat mempengaruhi dan membentuk seorang anak kecil di sekitarnya? Ini adalah hal-hal yang akan dibawa oleh anak-anak, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, hingga mereka dewasa.
Salah satu contohnya adalah orang tua yang harus mengajar dan membantu anak-anak mereka tentang suatu masalah tetapi malah mengalihkan emosi mereka, yang pada gilirannya menyebabkan luka batin. Pada usia dewasa, orang-orang ini mungkin menjadi kebiasaan dan belajar untuk menghindari perilaku “mengalihkan emosi” yang tidak menyelesaikan masalah. Luka batin tidak hanya dimiliki oleh mereka yang tahu bahwa mereka memiliki “luka”, tetapi juga bisa dimiliki oleh mereka yang merasa baik-baik saja, seringkali melukai orang lain atau bahkan dirinya sendiri dengan banyaknya emosi negatif yang mereka pendam selama bertahun-tahun hingga akhirnya mereka menganggap “suatu hal” itu wajar.
Tidak hanya membahas berbagai jenis luka batin, sumbernya, bagaimana mereka muncul, dan bagaimana mereka memengaruhi hidup kita, tetapi juga membahas bagaimana kita dapat mengubah kebiasaan lama kita untuk membebaskan dan memaafkan luka batin yang ada di dalam diri kita. Pada bagian ketiga, konsep seperti self-healing, self-acceptance, dan self-care digunakan untuk membahas bagaimana kita dapat menyembuhkan luka batin ini. Selanjutnya, bab terakhir mengajarkan kita cara untuk mencintai dan menerima diri kita sendiri.
Saya pikir buku ini sangat bagus untuk membuat orang lebih peduli pada kesehatan mental mereka. Seringkali, entah secara sadar atau tidak, kita suka meremehkan perasaan negatif kita dan tidak mencoba untuk berdamai dan menyembuhkannya. Kita hanya membiarkannya berlalu dan tidak menyadari bahwa emosi negatif ini dapat menumpuk dan tiba-tiba meledak. Setelah selesai membaca buku ini, saya mencoba mengingat-ngingat kembali masalah yang sering terjadi dalam hidup saya dan belajar bagaimana mengetahui sumbernya dari pengalaman masa lalu.
Penulisan buku ini memiliki pembahasan yang mudah dipahami dan dipahami oleh pembaca. Buku ini akan menjelaskan perbedaan antara luka fisik dan luka batin yang harus dibersihkan dengan air, diobati, dibalut, melalui proses penyembuhan, menjadi kering, dan kemudian sembuh sepenuhnya. Sangat mirip dengan luka batin seseorang yang membutuhkan pengobatan agar tidak memburuk hingga menyebabkan kerusakan internal.
Setiap luka fisik memiliki kasus yang berbeda, sehingga perawatan yang dibutuhkan juga berbeda. Kita tidak tahu dan tidak pernah diberitahu bahwa setiap emosi memiliki nama yang pada akhirnya akan menyebabkan luka, yang tidak pernah sembuh melainkan hanya dialihkan.
Buku karya Pijar Psikologi akan cara-cara untuk mengobati luka batin dengan cara mengenali terlebih dahulu, menerima keberadaan “luka” itu, kemudian menerima kehadiran “luka” tersebut, dan tahap akhir untuk memaafkan, hal ini baik terhadap diri sendiri maupun orang-orang yang menciptakan luka ini.
Selain itu buku ini juga memaparkan bahwa dengan metode menulis, dapat membantu proses penyembuhan “luka” juga. Sebab dengan mencurahkan hal-hal yang menyebabkan luka itu dengan metode menulis dapat melepaskan pikiran-pikiran yang berkeliaran di dalam kepala kita dan hal ini membantu seseorang untuk lebih mengenal dirinya dan emosi-emosinya.
Dalam buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” ini juga akan membahas apa saja fokus yang harus terkandung di dalam tulisan seseorang dengan tujuan mengobati luka batin.Aktivitas menulis akan melepaskan pikiran-pikiran seseorang yang terus berkeliaran di dalam kepala dengan membersihkan “sampah” di dalam pikiran seseorang. Dan perlu untuk memperhatikan penulisan yang membuat seseorang merasa tertekan dan timbul luka batin dapat dilakukan sebagai berikut yaitu Berfokus dengan emosi yang bersentuhan dengan pengalaman yang dialami, berfokus pada apa yang sedang terus ada dipikiran dan emosi saat seseorang mengalami perasaan tidak enak, menuliskan pengalaman dengan fakta yang terjadi di kehidupan yang dijalani oleh seseorang.
Kelebihan
- Buku Pijar Psikologi memberi pembacanya banyak pengetahuan baru.
- Memberikan pemaparan ilmu psikologi dengan konsep yang terstruktur dan jelas.
- – Buku ini akan bermanfaat bagi mereka yang memiliki luka batin yang tersembunyi tetapi enggan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kekurangan
- Terjadi gaya bahasa dan sudut pandang yang rumit dari ritme pembahasan yang melamban di akhir bagian bacaan
- Pembicaraan isi buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” mengandung banyak tulisan yang tidak teratur.” Hal ini dapat membuat beberapa pembaca kesulitan memahami konsep-konsep yang disampaikan.
Nah, itulah ulasan buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin” yang saya ringkas sedemikian rupa. Karena saya penasaran dengan buku ini dan saya ulik lebih dalam review buku ini. Kenapa Luka Batin Ada pada Manusia? Buku ini akan membahas penyakit mental dari perspektif emosi dan pikiran daripada biologis. Penulisan buku ini memiliki pembahasan yang mudah dipahami dan dipahami oleh pembaca.
Buku ini akan menjelaskan perbedaan antara luka fisik dan luka batin yang harus dibersihkan dengan air, diobati, dibalut, melalui proses penyembuhan, menjadi kering, dan kemudian sembuh sepenuhnya. Buku Yang Belum Usai yang berjudul “Kenapa Manusia Punya Luka Batin” membahas berbagai hal tentang luka batin seseorang. karya-karya sarjana psikologi. Akan menjelaskan kepada pembacanya cara menyembuhkan luka batin seseorang.
Buku ini akan membahas ajar psikologi tentang hal-hal yang menghasilkan kata-kata dan tindakan, yang tidak hanya muncul saat seseorang masih kecil. Luka batin akan berbahaya dan berulang jika disimpan terlalu lama. Buku ini akan memberikan penjelasan umum tentang berbagai cara untuk menangani, mengontrol, dan mengobati luka batin.
Putri Dwi Rahmadanti
Lahir di Bekasi pada 2 Desember 2002. Saat ini aktif di organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Islam. Instagram: petridri.r